Kamis, 19 Mei 2011

BIOLA




Hari itu rasanya matahari bersinar lebih terang dari biasanya. Entah kenapa, mungkin karena saya mulai melangkah untuk mewujudkan mimpi saya!

Hari itu, tepatnya 6 Mei 2011 pukul 10.00 WIB saya menjemput BIOLA saya. Hehe, senangnya. Aku pun tak sabar memegangnya, memainkannya dengan nada yang tak berirama, tentu saja karena saya baru kenal dengan biola dan tak tahu cara memainkannya.

Bwaha, lucu nya saat itu aku belum mandi dan langsung ngacir. Ckckc, setelah biola di tangan saking semangatnya langsung deh hunting tempat les biola di kota Paris van Java ini, dan tetep! Masih dalam keadaan belum mandi -,-

Tempat pemberhentian pertama yaitu “Yamaha Music School”. Setelah bertanya ini-itu saya pun pamit dan tak lupa mengambil brosur dan tetek bengek dari sana. Setelah dari sana, berlabuh lah saya di PCMS , Purwa Caraka Musik Studio. Setelah bertanya banyak hal layaknya orang yang sedang bersemangat mencari informasi, akhirnya langsung sreg deh. Aku memutuskan untuk les Biola di tempat itu.

Baru dua hari Biola itu menginap di kamar saya, setelah senam pagi di kampus tercinta saya mendengar dari teman saya bahwa biola itu haram lho, ada dalam Hadist.

Waaaaaaaaaaaaaaaaacccck??? Haraaaaaaaaaaaaaaam???

Huffth, knapa aku baru tahu saat aku sudah jatuh cinta berat sama Biola. Hmm, tapi bukan nzah namanya kalo gak kritis dan nerima gitu aja. Finally sibuk lah aku bertanya-tanya , benarkah Main Biola itu haram. Toh orang yang bilang haram juga, belum jelas jawabannya, statement itu ada dalam Hadist apa, bagaimana bunyinya, siapa perawi-nya, dan kedudukan Hadist itu sendiri bagaimana.

Setelah mencari-cari, saya tidak menemukan Hadist yang mengkhususkan main Biola itu haram. Yang saya temukan, secara garis besar atau lebih umum (Hadist tentang Alat Musik) yang kurang lebih begini bunyinya:

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ  وَالْخَمْرَ وَالْـمَعَازِفَ

Sungguh akan ada dari umatku sekelompok kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat-alat musik.”

Ah iya, dan satu lagi, yang saya temukan yaitu Hadist tentang alat Musik yang ditiup,sejenis seruling, terompet dan saudara-saudaranya kali ya. Ini dia Hadistnya
صَوْتَانِ مَلْعُوْنَانِ: صَوْتُ مِزْمَارٍ عِنْدَ نِعْمَةٍ وَصَوْتُ وَيْلٍ عِنْدَ  مُصِيْبَةٍ

Dua suara yang dilaknat: suara mizmar (seruling) di kala suka, dan suara (ratapan) celaka di kala musibah".

Ternyata, mengenai hal di atas, terdapat dua kubu, yang menghalalkan dan yang mengharamkan. Imam Nawawi pun berpendapat demikian, dengan alasan Malahi (Alat hiburan tidak syar’i) dengan menggunakan pendekatan Darul Mafsadah. Untuk memahami masalah kontemporer, jarang bisa langsung menggunakan Al-Qur’an dan Hadist, karena ada ilmu Ushul Fiqih yang membahas khusus bagaimana menggunakan Qiyas, Mujmal, Muqoyyas, dll. Saya juga pernah sedikit belajar tentang Ushul Fiqih ini, sayang hanya beberapa bab di awal saja.

Sebagai bahan tambahan, setelah saya tanya sana-sini, saya menyimpulkan bahwa alasan di haramkan yaitu karena “melalaikan”. Misalnya, dengan bermain musik, kita jadi mengakhirkan shalat atau malah meninggalkan hal yang seharusnya menjadi kewajiban bagi kita. Nau’dzubillah!

Begitulah yang saya tahu. Saya juga belum puas dengan apa yang menjadi tanda tanya besar ini, saya masih harus mencari, mengorek2 lebih dalam lagi.
Entahlah, wallahu a’lam. Yang jelas saya pun mempertimbangkan, jika bermain Biola itu lebih condong kepada Madharat, smoga saya bisa meninggalkannya. Tapi apabila lebih banyak manfaatnya, smoga manfaat tersebut dapat di rasakan tidak hanya bagi diri saya sendiri.

Saya hanya menyempatkan diri beberapa menit saja dalam sehari untuk berlatih Biola. Dari sana, saya belajar untuk istiqomah melakukan sesuatu, dengan konsisten untuk berlatih Biola setiap hari. Dari Biola, saya belajar arti kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh, karena seperti yang banyak orang katakan bahwa bermain Biola itu harus tekun dan telaten, serius dan sungguh-sungguh. Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa bermain Biola, karena tingkat kesulitan bermain Biola di atas Alat Musik yang lainnya. Butuh waktu kurang lebih lima sampai enam tahun untuk bisa bermain Biola!

Hahh???? Selama itukah????

Hhhehe, jadi kalau sekarang saya berusia 22 tahun, maka saya akan pandai memainkanyya pada usia 27 tahun. Saat itu aku udah punya anak berapa ya?
LHO??!!


Kamar kost, 19 Mei 2011 20:20 WIB


7 komentar:

  1. saya suka sama kalimat ini

    "Saat itu aku udah punya anak berapa ya?
    LHO??!!"

    hahaha., ujungnya ke situ., :D
    tapi kayaknya seru sambil mongmong sikecil, sambil main biola pula :D

    BalasHapus
  2. Wah serem juga kalo main alat musik itu HARAM hukumnya.. nasip Gitar aku gmna.. hahahahha
    Yang penting kan kita gak lalai aja.. Jadi Musik tetep jadi bagian hidup ;)

    BalasHapus
  3. udah nonton Sang Pencerah kan?

    g usah khawatir memainkan alat musik termasuk Biola.. bukankah ketika ada salah satu murid yang bertanya apa itu agama Ahmad Dahlan menjawabnya dengan permainan Biola yang sangat menawan...

    Allah itu indah dan menyukai keindahan.. bermain Biola lah dan mainkanlah nada-nada yang indah Nzah... Cie juga suka alunan musik dari Biola... ^^

    BalasHapus
  4. Adi : Haha, peka ya kalo udah nyrempet2 ke arah sana. Iya kyaknya seru tuh. tapi gmna bisa sambil mongmong sambil main Biola?? Yang ada riweuh parah :D

    Ei Riss :Ia, bgtulah. Malah yang aku denger 3 alat musik yang haram itu yang itu, yang di tiup, yang di gesek dan yang di petik. Wallahu a'lam :)

    Oci : Hmm, sayangnya belum nnton tuh ci, filmnya, hhe.
    Siip, thank u :)

    BalasHapus
  5. mg Allah menunjukan yg benar itu nyata benar, dan yg salah itu nyata salah.. ^^

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Amiin, thank u abah :)

    Abah bisi tahu sesuatu, ttg apa yg mnjadi tanda tanya besar itu, mangga di share.
    D antos ^^

    BalasHapus