Let's share ...
mari berbagi, let's share!
Sabtu, 26 November 2011
When Two of Blue Stripes meet :)
Kamis, 22 September 2011
Pelatihan BLTKLN
Lailatuzzahro is attending Training of BLTKLN
Pelatihan Keterampilan Bahasa Asing, Komputer dan Kemampuan Lainnya Bagi Pencari Kerja Di Luar Negeri.
Lagi belajar Komputer bareng LP3I Bandung..
Hheu, pelatihan selama kurang lebih 15 hari, dan saya ada di Angkatan 42.
Pelajaran inti yang di dapat adalah Bahasa Korea
Rame banget!
Seru banget!
Asik banget!
Awalnya sih BT, boring, jenuh, hha.
Abisnya saya paling ogah terikat peraturan dan rutinitas yang gitu2 aja.
Tiap hari belajar dari jam 08.00 sampe 17.45
Bete banget kan? Haha
Well, ke depannya saya bisa enjoy dengan itu semua.
Banyak banget pelajaran yang di dapet.
Teman baru, pengalaman baru, sesuatu banget deh :D
Hmm, sgtu dulu deh ceritanya.
Gampang di sambung lagi, see you ^^
Pelatihan Keterampilan Bahasa Asing, Komputer dan Kemampuan Lainnya Bagi Pencari Kerja Di Luar Negeri.
Lagi belajar Komputer bareng LP3I Bandung..
Hheu, pelatihan selama kurang lebih 15 hari, dan saya ada di Angkatan 42.
Pelajaran inti yang di dapat adalah Bahasa Korea
Rame banget!
Seru banget!
Asik banget!
Awalnya sih BT, boring, jenuh, hha.
Abisnya saya paling ogah terikat peraturan dan rutinitas yang gitu2 aja.
Tiap hari belajar dari jam 08.00 sampe 17.45
Bete banget kan? Haha
Well, ke depannya saya bisa enjoy dengan itu semua.
Banyak banget pelajaran yang di dapet.
Teman baru, pengalaman baru, sesuatu banget deh :D
Hmm, sgtu dulu deh ceritanya.
Gampang di sambung lagi, see you ^^
Selasa, 24 Mei 2011
Pertanyaan Iseng, asli!
Malam itu, setelah berdiskusi panjang lebar memusyawarahkan pergantian pengurus di sebuah villa di sudut kota Bandung, kami pun di persilahkan istirahat. Di saat dingin menemani malam kami, kasur yang seharusnya menjadi alas tempat tidur, kami balik menjadi selimut. Dan, di malam itu, aku bertanya kepada salah satu saudari ku yang sudah ku anggap keluarga sendiri.
Ok, to the point aja ya . Kira-kira gini deh pertanyaanya.
Me : “ Teh, apa ada orang yang teteh suka?”
Her : “Yaaaa, adaa sih. Memangnya kenapa?”
Me : “Nggak koq, nanya aja. Hmm, terus apakah ada di antara mereka yang tteh impikan untuk menjadi pendamping teteh kelak?”
* Iseng banget deh si nzah.
Her : “ Ada sih, sedikit. Tapi saya gak mau terlalu banyak berharap. Khawatirnya, kelak jika kita menikah dan bukan sama dia, biasanya kita mematok standar ingin seperti dia.
Me : “oh gitu, iya juga ya teh.”
Haha, gak tau deh kenapa juga nanya-nanya yang begituan. Iseng banget lah, mungkin efek kebanyakan baca buku-buku pernikahan akhir-akhir ini. Aku-pun jadi tersadarkan, memang seharusnya begitu. Jangan terlalu berharap dengan sesuatu yang belum pasti.
Udah dulu ah, belum saatnya ngomongin ginian. Yakin aja, jodoh gak akan ke mana koq. Asam di gunung, garam di laut, bertemu di satu Belanga. Haduh, gitu bukan ya peribahasanya, luppa. Yang intinya, walaupun terpisah jarak, pasti akan di pertemukan.
Akhirnya, setelah perbincangan itu kami pun terlelap.
Do u get something from this conversation?
Tanyakan saja hatimu ...
Lembar Hadist tentang Wanita
Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda :
“Seorang perempuan yang menegakkan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan mematuhi suaminya, akan memasuki surga melalui pintu mana saja yang dia suka”
(HR Bukhari dan Muslim)
Ummu Salama ra. (istri Nabi) meriwayatkan Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda : “Seorang perempuan, yang di tinggal mati suami dan sang suami tersebut senang padanya, akan masuk surga”
(HR Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah Saw. : “Barangsiapa di beri Allah seorang istri yang shalehah, sesungguhnya telah di tolong separuh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separuh lainnya".
(HR Baihaqi)
Dari Jabir r.a., Nabi Saw. telah bersabda : “Sesungguhnya perempuan itu di nikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya; maka pilihlah yang beragama”
(HR Muslim dan Tirmidzi)
Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda : “Yang terbaik di antara para perempuan adalah yang mengasihi, mengasuh anak, supportif dan patuh, dan yang terburuk di antara perempuan adalah yang suka mengenakan perhiasan dan egois, dan masuk surganya tidak lebih mungkin dari seekor gagak putih”
(HR Bukhari dan Muslim)
Dari Amr bin Ibdu r.a : “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihat”
(HR Muslim, Ibnu Majah, dan An Nasai)
“Empat macam di antara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah”
(HR Tirmidzi)
“Barangsiapa yang menikahkan (putrinnya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu diberkahi-Nya. Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya. Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan membrikan kemiskinan. Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya. Namun siapa yang menikah karea ingin menjaga nafsunya, atau karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya, atau karena ingin memperanjang kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambha keberkahan itu padanya”
(HR Thabrani)
“Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, munkin saja kecantikan itu membuat hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta/tahtanya, mungkin saja harta/tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab seorang budak wnita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama”
(HR Ibnu Majah)
Kamis, 19 Mei 2011
BIOLA
Hari itu rasanya matahari bersinar lebih terang dari biasanya. Entah kenapa, mungkin karena saya mulai melangkah untuk mewujudkan mimpi saya!
Hari itu, tepatnya 6 Mei 2011 pukul 10.00 WIB saya menjemput BIOLA saya. Hehe, senangnya. Aku pun tak sabar memegangnya, memainkannya dengan nada yang tak berirama, tentu saja karena saya baru kenal dengan biola dan tak tahu cara memainkannya.
Bwaha, lucu nya saat itu aku belum mandi dan langsung ngacir. Ckckc, setelah biola di tangan saking semangatnya langsung deh hunting tempat les biola di kota Paris van Java ini, dan tetep! Masih dalam keadaan belum mandi -,-
Tempat pemberhentian pertama yaitu “Yamaha Music School”. Setelah bertanya ini-itu saya pun pamit dan tak lupa mengambil brosur dan tetek bengek dari sana. Setelah dari sana, berlabuh lah saya di PCMS , Purwa Caraka Musik Studio. Setelah bertanya banyak hal layaknya orang yang sedang bersemangat mencari informasi, akhirnya langsung sreg deh. Aku memutuskan untuk les Biola di tempat itu.
Baru dua hari Biola itu menginap di kamar saya, setelah senam pagi di kampus tercinta saya mendengar dari teman saya bahwa biola itu haram lho, ada dalam Hadist.
Waaaaaaaaaaaaaaaaacccck??? Haraaaaaaaaaaaaaaam???
Huffth, knapa aku baru tahu saat aku sudah jatuh cinta berat sama Biola. Hmm, tapi bukan nzah namanya kalo gak kritis dan nerima gitu aja. Finally sibuk lah aku bertanya-tanya , benarkah Main Biola itu haram. Toh orang yang bilang haram juga, belum jelas jawabannya, statement itu ada dalam Hadist apa, bagaimana bunyinya, siapa perawi-nya, dan kedudukan Hadist itu sendiri bagaimana.
Setelah mencari-cari, saya tidak menemukan Hadist yang mengkhususkan main Biola itu haram. Yang saya temukan, secara garis besar atau lebih umum (Hadist tentang Alat Musik) yang kurang lebih begini bunyinya:
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْـمَعَازِفَ
“Sungguh akan ada dari umatku sekelompok kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat-alat musik.”
Ah iya, dan satu lagi, yang saya temukan yaitu Hadist tentang alat Musik yang ditiup,sejenis seruling, terompet dan saudara-saudaranya kali ya. Ini dia Hadistnya
صَوْتَانِ مَلْعُوْنَانِ: صَوْتُ مِزْمَارٍ عِنْدَ نِعْمَةٍ وَصَوْتُ وَيْلٍ عِنْدَ مُصِيْبَةٍ
“Dua suara yang dilaknat: suara mizmar (seruling) di kala suka, dan suara (ratapan) celaka di kala musibah".
Ternyata, mengenai hal di atas, terdapat dua kubu, yang menghalalkan dan yang mengharamkan. Imam Nawawi pun berpendapat demikian, dengan alasan Malahi (Alat hiburan tidak syar’i) dengan menggunakan pendekatan Darul Mafsadah. Untuk memahami masalah kontemporer, jarang bisa langsung menggunakan Al-Qur’an dan Hadist, karena ada ilmu Ushul Fiqih yang membahas khusus bagaimana menggunakan Qiyas, Mujmal, Muqoyyas, dll. Saya juga pernah sedikit belajar tentang Ushul Fiqih ini, sayang hanya beberapa bab di awal saja.
Sebagai bahan tambahan, setelah saya tanya sana-sini, saya menyimpulkan bahwa alasan di haramkan yaitu karena “melalaikan”. Misalnya, dengan bermain musik, kita jadi mengakhirkan shalat atau malah meninggalkan hal yang seharusnya menjadi kewajiban bagi kita. Nau’dzubillah!
Begitulah yang saya tahu. Saya juga belum puas dengan apa yang menjadi tanda tanya besar ini, saya masih harus mencari, mengorek2 lebih dalam lagi.
Entahlah, wallahu a’lam. Yang jelas saya pun mempertimbangkan, jika bermain Biola itu lebih condong kepada Madharat, smoga saya bisa meninggalkannya. Tapi apabila lebih banyak manfaatnya, smoga manfaat tersebut dapat di rasakan tidak hanya bagi diri saya sendiri.
Saya hanya menyempatkan diri beberapa menit saja dalam sehari untuk berlatih Biola. Dari sana, saya belajar untuk istiqomah melakukan sesuatu, dengan konsisten untuk berlatih Biola setiap hari. Dari Biola, saya belajar arti kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh, karena seperti yang banyak orang katakan bahwa bermain Biola itu harus tekun dan telaten, serius dan sungguh-sungguh. Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa bermain Biola, karena tingkat kesulitan bermain Biola di atas Alat Musik yang lainnya. Butuh waktu kurang lebih lima sampai enam tahun untuk bisa bermain Biola!
Hahh???? Selama itukah????
Hhhehe, jadi kalau sekarang saya berusia 22 tahun, maka saya akan pandai memainkanyya pada usia 27 tahun. Saat itu aku udah punya anak berapa ya?
LHO??!!
Kamar kost, 19 Mei 2011 20:20 WIB
Untukmu dan Tentangmu
Yang aku tahu kau adalah sosok yang keras, tapi ternyata di balik itu kau adalah penyayang dan sangat lembut sekali hatinya. Tak jarang ku lihat air mata itu jatuh, walau kau selalu menyembunyikan itu.
Tak akan habis cerita tentangmu, Pa. Kau adalah sosok yang kuat, tegar dan pemberani. Aku sadar, kini usiamu semakin senja. Sayang sekali aku belum bisa berbuat banyak untukmu.
Suatu malam, saat kau sedang merasa rapuh aku pun berkirim SMS dengan beliau. Entah dalam untaian SMS yang ke berapa, setelah Beliau melarang kami untuk pulang ke rumah kemudian mengabarkan ada saudara yang meninggal, dan memberitahu kalau beliau ingin membicarakan sesuatu kepada kami anaknya, a Iqbal, Nzah dan Fifi, dan seterusnya dan seterusnya, hingga akhirnya muncullah rangkaian SMS di bawah ini ....
N : Pak, maafin nzah ya, selama ini belum bisa jadi anak yang berbakti. Maafin, kalau selama ini nzah Cuma bisa ngerepotin dan nyusahin bapa.
Saat itu, beliau sedang merasa down sekali, itu lah yang ku tangkap. Saat aku menelpon beliau, aku mendengar suara yang sangat lesu dan tak bergairah. Ah , Bapak ini kenapa sih??
Kemudian setelah aku mengirimkan SMS di atas, beliau pun menjawab...
P : Engga kok, sudah menjadi kewajiban bapak. Setiap waktu selalu berdo’a semoga anak-anak bapak menjadi anak yang sholeh dan solehah, bapak takut tidak bisa mengantar kamu berdua, itulah sebabnya bapak mohon selalu kamu selalu mendo’akan Bapak
Kontan air mata ku pun jatuh, jarang sekali kami berkomunikasi seintim itu, entahlah. Aku dan Bapak, seolah-olah ada benteng besar membentang yang membuat kita merasa tidak dekat. Tapi saya sangat bersyukur sekali, benteng yang membentang tinggi itu, sekarang sudah jatuh, rubuh, remuk rapuh dan tak berwujud. Saya merasakan ni’matnya dekat bersama bapak, orang yang dalam diriku, mengalir lah darahnya. Saya sangat senang sekali, ya! Haqqul yakin, tak ada kebohongan dalam diriku!
Sekarang Bapak menjadi sosok yang sangat perhatian. Pagi-pagi Beliau mengirimkan SMS yang pada intinya menanyakan kabar dan memastikan bahwa aku baik-baik saja. Ya Allah, sungguh tidak ada kebahagian lain, selain merasakan kedekatan ini. Aku sangat bersyukur, Engkaulah yang menghendaki ini semua. Saya berdo’a semoga saya bisa menjadi anak yang berbakti, anak yang sholehah seperti yang Ia selalu panjatkan kepada Rabbnya. Amiin.
Ya Allah, jagalah selalu kedekatan ini, yang semoga menjadikan kami lebih dekat denganMu, amiin.
Bapak, aku menyayangimu lebih dari semua kata yang tak sempat ku ucapkan.
kamar no.1, Annisa Boarding House, Bandung
Rabu, 18 Mei 2011
Begini Begitu
Dan aku pun berkata lirih ..
Banyak orang yang hanya sering mencari cela, memanfaatkan sebuah kekurangan, di generalisir, menyimpulkan dan kemudian menjadi cap alias stempel!, bahwa si A adalah pemalas, si B itu pelit, si C itu suka ngomongin orang, dlsb. Ah, tidak semudah itu kawan.
Mencela-di cela, memuji-di puji, menyayangi-di sayangi, mengagumi-di kagumi, terus dan terus. Semua terjadi pada manusia, kalau dalam istilah bahasa nya sih kalimat aktif dan pasif. Hhehe
Well, dalam hidup pasti macem2 dong apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita.
gak selalu pujian "rajin ih", "hebaaat", "ih, keren", "kamu ini lah, itu lah" dan seabrek pujian-pujian lainnya. Tentu gak sering juga kita denger kata-kata pedas "Ngerjain ini aja gak bisa!", "Dasar pemalas", "dan ini lah, itu lah".
Hmm, gak apa2, gak usah sakit hati denger gituan mah. Wajar koq, kita kan bukan makhluk sempurna. Mendingan ambil positif aja, dengerin, introspeksi dan jadikan sebagai bahan evaluasi aja.
Oia, saya pribadi sendiri juga kalo lagi sensi ngedenger kata-kata begituan kadang gimana gitu. Bisa di bilang ngerasa kurang di hargai, atau apa lah, males deh pokoknya. Jangan sampe deh gara2 begituan bikin kita down atau apa gitu.
Inget aja, masih ada orang lain yang gak ngeliat kita dari kekurangannya doang, nyari cela nya aja, atau apalah. Banyak orang yang ngeri dan mampu menilai kita dengan bijak alias gak asal ceplok (kayak telor).
Bandung, Perpustakaan UPI
Langganan:
Postingan (Atom)